Agama Jadi Gara-gara?

Modul Tambahan utk kls 12  (H A M )
KENAPA AGAMA JADI GARA-GARA?
Allah, Bapa yang disorga,
jiwaku gundah gulana
melihat apa yang terjadi dengan agama-agama.
Mulai dari lahir sampai ajal
urusan agama sering jadi pengganjal
Sepasang mempelai menikah
maka di hadapan petugas pemerintah
berkumpul sanak saudara kedua keluarga,
namun, pencatatan nikah mereka tidak diterima,
sebab agama mereka tidak diakui negara.
Astaga!
Sejak kapan sebuah agama perlu pengakuan negara?
Bukankah sejak zaman purba,
sebelum ada negara,
di dunia sudah ada banyak agama
dan tiap orang bebas memilih yang dia suka?
Lalu dari pernikahan itu lahir seorang putra,
namun anak ini tidak boleh punya akta,
karena pernikahan orangtua dianggap tidak ada,
sebab kepercayaan mereka tidak diakui negara.
Tanpa akta lahir anak ini susah cari sekolah,
ketika akhirnya masuk, lagi-lagi agama bikin susah,
katanya, tidak ada guru yang mengajar agama beda.
Lalu, di sekolah muncul aturan busana agama.
Teman sekelas yang semula sama
langsung melihat tembok pembeda:
ini kami, itu mereka
Hanya gara-gara busana.
Apakah nanti ada sepatu yang berbeda berdasarkan agama?
Tragedi kematian menimpa sang ibunda,
tetapi di kuburan jenazah tidak diterima,
katanya, kuburan ini khusus untuk suatu agama.
Apakah sorga dikotak-kotak menurut agama?
Dunia mengotakkan agama,
ikatan cendekiawan pun didirikan menurut agama.
Bagaimana kalau tukang cendol mau berorganisasi,
apa nanti ada Ikatan Cendolwan agama itu dan ini?
Allah, Bapa Suci,
bukankah tiap agama bermaksud mendekatkan diri
kepada Engkau Yang Ilahi
dan semua insan yang Kauhargai
tanpa beda dan kecuali?
Tetapi, mengapa demi agama justru terjadi iri,
emosi, dengki dan benci,
lalu orang saling berkelahi?
Allah berhati pemurah,
bukankah semua agama adalah jalan anugerah,
tetapi mengapa demi agama orang jadi marah,
lalu gedung ibadah dirusak dan dijarah?
Allah, yang rahmani,
apakah gerangan yang Engkau rasa di hati,
melihat massa garang mengacungkan pedang,
bak laskar perang,
membunuh orang,
sambil meneriakkan nama-Mu dengan berang?
Allah, yang esa,
jiwaku gundah gulana.
Mengapa gara-gara agama 
timbul huru-hara dan petaka,

sehingga timbul derita?


Mengapa ada orang begitu tega
menyalahgunakan agama
untuk mencari kuasa
untuk mengumbar angkara murka
untuk menimbulkan bencana?
Bukankah tiap agama dimaksudkan untuk sejahtera?
Bapa kami disorga,
Engkau mencintai orang sama rata,
Engkau menerbitkan surya
bagi penganut kepercayaan apa saja,
Engkau menurunkan tirta
bagi orang beragama dan tidak beragama.
Allah yang rahimi,
jiwaku merasa risi,
maka kunaikkan bisik hati
seperti diajarkan Kristus,Anak Manusia Sejati,
Ampunilah kami akan kesalahan kami
seperti kami juga mengampuni
orang yang bersalah kepada kami
Amin.
(Dikutip dari Selamat Berteduh, oleh Andar Ismael, BPK Gunung Mulia Jakarta)

Pertanyaan-Peertanyaan:
1. Apakah bacaan diatas mengungkapkan realitas interaksi kehidupan beragama di indonesia yg sebenarnya, ataukah penulis terlalu membesar-besarkan? Jelaskan Pendapatmu?

2.Perilaku ber-agama apa saja yang diangkat dalam bacaan tersebut? Bagaimana sikap anda atas perilaku tersebut: setuju atau menentang? Jelaskan pendapat anda tersebut....................

3.Menurut anda, apakah pertikaian yg dipicu oleh soal agama di Indonesia, hanya disebabkan oleh orang lain yang tidak se agama dengan anda? Jelaskan.

4.Hal-hal apa saja yang menurut anda potensial memicu pertikaian antar umat beragama? Bagaiamnakah persaanmu saat kamu menyadari perbedaan berpakaian sekolah di hari Jumat, Jelaskan............

5.Sebutkanlah bentuk-bentuk penyalah gunaan agama yang terjadi dalam masyarakyat. jelaskan.............

Disadur dari buku Suluh siswa 12, halaman 36-37.

Komentar

  1. http://blogagamakristenn3ts.blogspot.com/2016/03/kenapa-agama-jadi-gara-gara-allah-bapa.html

    BalasHapus

Posting Komentar