Efesus 1:1-14
Di
dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk
menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya. (ayat 5)
Tuhan
dengan jelas menentukan tujuan kita hidup dan tujuan kita ditebus, yaitu untuk
menyenangkan Tuhan disetiap aktivitas yang kita lakukan, baik melalui pekerjaan
didunia dan pelayanaan diladang pekerjaan Tuhan. Memiliki tujuan hidup seperti
yang direncanakan Tuhan merupakan sebuah kegembiraan. Karena dengan demikian
arah jalan kita menjadi jelas. Artinya,
dalam bisnis kita focus dalam satu bisnis sehinga potensi berhasilnya terukur.
Dalam pekerjaan kita antusias dan tuntas. Saat sekolah dan kuliah kita
bersemangat karena sudah mengetahui cita-cita dengan jelas. Dalam melayani
pekerjaan Tuhan kita konsekuen tidak berdua hati dan tidak terbawa perasaan.
Artinya, dengan berjalan ditujuan Allah, kita tidak mengijinkan apapun
menggoyahkan kita. Kebenaran ini harus dipahami sepenuhnya sebab hal itu
membuat Anda memiliki perasaan berharga. Hidup menjadi indah, langkah kaki kita
semakin mantap dan fokus. Sebab dikenan Allah itu berarti dianggap penting oleh
Allah. Dikenan Allah merupakan sebuah
status yang tak tergantikan di dalam kehidupan manusia. Sebab orang yang
kehilangan orientasi hidup seringkali bermula dari perasaan keterasingan dari
Tuhan. Perasaan terasing dari Allah akan mengangap diri diasingkan oleh
teman-teman. Akibatnya, tindakannyapun akan cenderung negatif.
Situasi terasing yang
berlarut-larut tanpa kesanggupan untuk memahami diri sebagai pribadi khusus
untuk sebuah tugas dengan kemampuan khusus, membuat seseorang semakin
kehilangan pegangan hidup. Dalam keadaan seperti itulah rasul Pulus mengatakan,
bahwa sejak semula Tuhan merencanakan setiap orang percaya begitu special,
yaitu menjadi seorang yang kudus (ay 4), menjadi anak-anak Nya (ay 5), seorang
pribadi yg dipercayai oleh Allah (9), pemilik janji Allah (ay 10) serta pribadi
pujian bagi Allah (ay 11-14). Artinya, Allah merancang kita menjadi pribadi
yang diberkati secara rohani dan diberkati secara jasmani, Haleluyah!!! Seorang
hamba Tuhan berkata: “………, setiap orang percaya tidak ada lahir dengan
kebetulan. Tidak ada yang lahir hanya karena keinginan laki-laki dan perempuan.
Setiap umat Tuhan terlahir dalam rencana dan rancangan Maha Pencipta dan untuk
sebuah tujuan yang jelas. Kita direncanakan untuk kesenangan-Nya. Inilah yang
luar biasa. Saya harap Anda semua sadar akan hal itu dan Anda semua tersenyum
karenanya. Salah satu pemberian terbesar Allah kepada kita ialah kita diberi
kemampuan untuk menikmati kesenangan. Dia memperlengkapi kita dengan panca
indera dan emosi yang membuat kita dapat menikmati kehidupan ini. Alasan
mengapa Anda bisa menikmati kesenangan adalah karena Allah menjadikan Saudara
menurut gambar-Nya”.
Hidup untuk menyengkan Allah itu
sangat menentukan. Sebab itu seorang isteri harus mendorong suaminya untuk maju
didalam Tuhan, dan seorang suami harus membimbing isterinya supaya bejalan
bersama ditujuan Allah. Orang tua perlu terus memotivasi anak-anaknya bertekun
didalam ketaatan. Dan seorang anak perlu mengingatkan orang tuanya supaya melakukan tanggungjawab seperti yang ditentukan Allah. Dengan demikian mereka selalu saling menyenangkan dan sepakat menyenangkan hati Tuhan. Sebab rahasia kebahagiaan sebuah keluarga yang bahagia adalah jika semua anggota
keluarga tersebut menyengkan hati Tuhan. Anggota keluarga yang berasal dari keluarga bahagia akan menjadi pribadi yang antusias, hangat, selalu berpikir positf dan percaya diri serta selalu menunjukkan semangat juang saat menghadapi tantangan.
Tak ada hidup yang sia-sia. Tak
ada pula pribadi yang tak berguna. Bagaimanapun keadaan fisik dan keadaan
social kita semuanya adalah untuk kesenangan Allah. Tuhan merancang setiap orang tebusannya berhasil (Yosua 1:8-9; Mazmur 1:1-3; Jeremia 29 :11) Dan menertai kita saat berjuang mengejar keberhasilan tersebut (Mat 28:18-20; Markus 16:17-18) serta memberi kuasa untuk kita pergunakan meraihnya (Kisah 1:8; Johanes 1:12). Tuhan hanya ingin kita taat melakukan kehendaknya dan hidup berkenan dihadapannya, maka semuanya akan dikaruniakanNya kepada kita, Haleluyah (Roma 8:31-32). Apakah Anda sudah menyenangkan hati Allah? Jawabannya ada didalam diri kita masing-masing. AMIN. (Doaku menyertai saudara, Pdt. Haposan Hutapea STh, MA)
Tugas siswa/siswi:
Baca dan renungkanlah renungan diatas dengan seksama dan isilah dengan benar kolom isian dibawah ini:
Buatlah interpretasimu (komentar) mengenai renungan diatas dan alasanmu membuat komentar seperti itu ..............................................................................................................................................
Tuliskanlah berkat yang kamu temukan dari renungan tersebut ........................................................
Tuliskan pula komitmen yang harus kamu lakukan kepada Tuhan dan kepada dirimu sendiri sebagaimana isi renungan tersebut .......................................................................................................
Setelah membaca renungan ini, cara belajar dan kerangka berpikir seperti apakah yg perlu harus kamu robah untuk meraih impianmu? ....................................................................................................................
Selain ayat ayat diatas cari dan tuliskanlah ayat firman Tuhan yang sesuai dengan isi renungan tersebut ...................................................................................................................................................
Selamat mengerjakan
Komentar
Posting Komentar