RELIGIUS

( Wahyu 2 : 12-17 )
Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulutku ini ( ayat 16 )
Banyak jalan menuju Roma, demikian ungkapan yang sangat sering kita dengar. Kota Roma adalah tujuan perjalanan yang baik. Roma adalah pusat pemerintahan, politik, religi sekaligus pusat keuangan. Kota impian. Dan banyak jalan kesana. Artinya, untuk tiba pada sebuah tujuan dibutuhkan jalan. Jalan yang dipilih diharapkan akan membuatnya lebih aman dan lebih cepat sampai ketujuan. Walau demikian banyak orang yang sudah memiliki tujuan yang baik namun salah memilih jalan. Sehingga tersesat dan gagal sampai di tujuan (Amsal 14:12)
Jemaat Pergamus mengira telah melakukan ibadah yang benar dan berkenan kepada Allah. Tetapi dihadapan Tuhan mereka ternyata keliru. Kebenaran yang dipelajari dan yang dianut tidak sesuai iman dan Hukum Tuhan. Pengajar mereka penuh semangat, tetapi pemahamannya menyimpang sehingga minus dihadapan Tuhan dan harus bertobat!! Tuhan Yesus sebagai kepala gereja bersabda: “Jika tidak demikian Aku akan Segera datang”. Untuk apakah Yesus Kristus datang kepada jemaat Pergamus? Dia datang  membawa penghakiman, yakni pedang Allah (ay 16). Itulah sebabnya, kita harus menguji diri kita berdasarkan kebenaran Allah, bukan berdasarkan kebenaran sendiri. Pikiran kita harus ditaklukkan dibawah pikiran Tuhan, bukan sebaliknya (Yesaya 55:8-9). Firman Tuhan harus menjadi dasar, bukan yang lain.
Secara kuantitas Jemaat Pergamus adalah jemaat yang maju, tetapi Tuhan menyuruh mereka bertobat. Kuantitas bukanlah ukuran perkenanan Tuhan.  Kuantitas yg diberkati Tuhan ialah yang tercipta karena Tuhan dimuliakan dan kuasa-Nya dimanifestasikan. Diluar itu layak dipertanyakan ( Matius 3: 5-17). 
Ada tiga pelajaran yang Tuhan ajarkan melalui nats ini, yaitu:
Pertama. Tuhan mau melihat panggilan beribadah itu dilakukan dengan benar. Dia ingin melihat orang yang hadir beribadah hanya untuk memuliakan Tuhan bukan untuk memuaskan diri sendiri. Tuhan setuju dan berjanji untuk memberi keuntungan bagi orang yang beribadah, tapi ibadah tersebut harus disertai rasa cukup. Cukup benar, cukup menghargai hadirat Tuhan, cukup peduli dengan sesama, dan cukup menjaga kekudusan. (1 Tim 6:2-6).
Kedua, Tuhan lebih menghendaki sebuah lembaga gereja lenyap dari pada nama-Nya dihujat karena cara hidup orang-orang yang beribadah didalam lembaga tersebut menyimpang. Dia membela gerejaNya yang hidup dalam kekudusan dan mengijinkan gereja yang hidup dalam kedagingan mengalami nasib seperti jemaat Pergamus.
Ketiga, Tuhan menghendaki setiap umat-Nya memiliki kualitas iman yang pas. Menyelesaikan setiap pekerjaan yang dipercayakan-Nya sampai tuntas. Tuhan tidak ingin seorangpun berpangku tangan dan bertindak serampangan. 
Untuk tiba di hidup yg berkualitas hanya satu, yaitu Tuhan Yesus Kristus dengan Kebenaran-Nya. Tak ada yang lain, Amin.   

Komentar